Vaksin merupakan sediaan antigen yang menimbulkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Vaksin umumnya mengandung sejumlah kecil bahan yang menyerupai organisme patogen. Benda tersebut akan menginduksi sistem imun untuk mengenalinya sebagai suatu benda asing, lalu menghancurkan serta mengingatnya, sehingga sistem imun tubuh dapat dengan mudah mengenali dan menghancurkan jika kelak organisme tersebut menyerang. Pemerintah membuat kebijakan agar dilakukannya akselerasi Vaksinasi.
Vaksinasi serentak dilakukan di 6.700 titik. Giat vaksinasi serentak juga dilaksanakan oleh Provinsi jawa timur yang bersinergi dengan jajaran TNI POLRI, Kementerian Kesehatan dan Lembaga Pendidikan, termasuk SD Ta’miriyah Surabaya. Yang dihadiri Bapak Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo Berserta jajaranya. Beliau juga melaksanakan Zoom Conference bersama Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diikuti oleh sejumlah provinsi di Indonesia yang melakukan vaksinasi serentak pada tanggal 07 Januari 2022. Beliau mengatakan capaian vaksinasi anak di Jawa Timur sudah mencapai 37,90 persen. Total jumlah anak yang sudah mendapatkan vaksinasi sebanyak 999.210 anak. Dengan sasaran 2.635.502 anak. Kemudian untuk Surabaya hari ini sudah mencapai kurang lebih ada 172.411 atau sekitar 65 persen dari jumlah total sasaran 271.005.
Pada pagi hari ini, terdapat banyak tangisan dan senyuman anak-anak. Di satu sisi takut suntikan dan sisi lain senang karena besok senin dapat berjumpa dengan kawan seperjuangan. Vaksinasi anak bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan covid-19 untuk membentuk herd immunity. Percepatan vaksinasi anak digelar sebagaimana tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo yang ingin agar anak-anak Indonesia mendapatkan perlindungan dari ancaman virus Covid-19. Apalagi saat ini, muncul varian baru Omicron yang sudah menyebar ke ratusan negara termasuk Indonesia.
Dengan diadakanya vaksinasi serentak ini diharapkan pada Semester Genap Kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dapat dilakukan 100%. Sehingga anak-anak dapat kembali belajar di sekolah dengan aman terlindung dari paparan virus Covid-19. Sebab selama hampir 2 tahun pembelajaran daring dilakukan siswa-siswi kehilangan waktu belajar yang efektif dan menurunnya semangat belajar. Harapannya dengan kembali dibuka nya sekolah dan dilaksanakan PTM menjadi recovery learning untuk mengembalikan motivasi belajar siswa-siswi untuk belajar sehingga pemulihan di sektor pendidikan dapat terlaksana dengan baik.